Senin, 22 April 2013

Waras di Zaman Edan

Pengarang : Prie GS

Penerbit : Bentang Pustaka

Harga : Rp. 39.000,-

Sinopsis

Merenung sambil berhumor atau berhumor sambil merenung? Dua-duanya sama saja. Corak itulah yang mewarnai buku ini. Prie GS mengajak kita mengobrol beraneka macam sendi kehidupan, mulai dari hal ringan hingga berat, yang justru kadang kita lupakan begitu saja. Kita akan menemukan banyak humor, kekonyolan, sekaligus hikmah. Pengalamannya yang unik, mengharukan, mendebarkan, bahkan kadang menggelikan, disajikan di dalamnya.

Buku ini memperlihatkan kelebihan Prie GS dalam merangkai kata-kata menjadi cerita yang ringan dan nikmat dibaca oleh siapapun. Prie GS berucap: “Seluruh hal yang saya tulis di buku ini adalah keasyikan saya menangkap aneka kelebatan itu yang menjadi keasyikan saya sejak lama. Tapi lebih dari itu saya menulis karena saya adalah seorang penulis. Penulis yang tidak menulis sama saja dengan suami yang tidak mencintai anak-anak dan istri.”

Selamat  membaca, merenung, dan  tertawa riang.  

 

Arsene Lupin Versus Mafia Maffia

Penulis: Maurice Lebianc
Penerbit: VisiMedia Pustaka
Harga: Rp57.000,-

“Lupin mengikutiku ke mana saja.
Dia bukanlah bayanganku. Akulah bayangannya.”
~Maurice Leblanc~

Petualangan apa lagi yang dihadapai oleh si pencuri aristokrat dari Prancis ini? Kali ini, Arsène Lupin berjuang keras menyelamatkan kekayaannya yang melimpah dari incaran kelompok mafia Amerika bernama Maffia. Semua bermula ketika James Mac Allermy, bos sebuah surat kabar di Amerika ditemukan tewas mengenaskan. Begitu pula asisten setianya. Pihak kepolisian tidak menemukan petunjuk apa pun mengenai siapa pelaku yang sebenarnya. Siapa sangka, sekretaris James Mac Allermy, Patricia Johnston, memegang dokumen penting yang pada kemudian hari menjadi bukti penting yang menentukan. James Mac Allermy menyerahkan dokumen ini menjelang kematiannya.

Patricia kemudian melakukan penyelidikan independen ke Prancis, mencari tahu siapa sebenarnya pelaku pembunuhan itu. Saat berusaha menelusuri bukti-bukti yang terbatas, dia bertemu dengan Arsène Lupin yang menyamar menjadi bangsawan Prancis. Berkat bantuan Lupin, Patricia menyadari sindikat yang dihadapinya. Berkali-kali Patricia menjadi tawanan mafia, dan berkali-kali pula Lupin berhasil melepaskannya. Saat komplotan mafia merasa berada di atas angin dan tinggal membagi rata hasil jarahan berupa harta kekayaan Arsène Lupin yang melimpah itu, kejutan datang tanpa mereka duga. Mimpi bergelimang harta musnah seketika.

Novel ini merupakan karya terakhir Maurice Leblanc. Beberapa bagian dari novel ini sempat lenyap dalam beberapa edisi yang terbit di Prancis. Seorang kolektor karya-karya Leblanc akhirnya bisa melengkapi bagian yang hilang itu. Novel utuh inilah yang kami sajikan untuk Anda, Lupinian  sejati.

Rantau 1 Muara

Buku Ketiga Trilogi Negeri Lima Menara

Harga 68.000,-

Terbit
3 Juni 2013

Penerbit
Gramedia Pustaka Utama (GPU)

oleh Ahmad Fuadi

SINOPSIS

Alif merasa berdiri di pucuk dunia. Bagaimana tidak? Dia telah mengelilingi separuh dunia, tulisannya tersebar di banyak media, dan diwisuda dengan nilai terbaik. Dia yakin perusahaan-perusahaan akan berlomba-lomba merekrutnya.

Namun Alif lulus di saat yang salah. Akhir 90-an, krisis ekonomi mencekik Indonesia dan negara bergolak di masa reformasi. Satu per satu, surat penolakan kerja sampai di pintunya. Kepercayaan dirinya goyah, bagaimana dia bisa menggapai impiannya?

Secercah harapan muncul ketika Alif  diterima menjadi wartawan di sebuah majalah terkenal. Di sana, hatinya tertambat pada seorang gadis yang dulu pernah dia curigai. Ke mana arah hubungan mereka? Dari Jakarta, terbuka cakrawala baru. Alif meraih beasiswa ke Washington DC, mendapatkan pekerjaan yang baik dan memiliki teman-teman baru di Amerika. Hidupnya berkecukupan dan tujuan ingin membantu adik-adik dan Amak pun tercapai.

Life is perfect, sampai terjadi peristiwa 11 September 2001 di World Trade Center, New York, yang menggoyahkan jiwanya. Kenapa orang dekatnya harus hilang? Alif dipaksa memikirkan ulang misi hidupnya. Dari mana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara?

Mantra ketiga “man saara ala darbi washala” (siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan) menuntun perjalanan pencarian misi hidup Alif. Hidup hakikatnya adalah perantauan.

Rantau 1 Muara bercerita tentang konsistensi untuk terus berkayuh menuju tujuan, tentang pencarian belahan jiwa, dan menemukan tempat bermuara. Muara segala muara.

Gramedia Balaikota Semarang selalu menyajikan yang terbaik untuk anda.