Penerbit : Imago
Penulis : Antony Zeidra Abidin
Harga : Rp. 90.000,-
“Sebuah novel yang indah dan humanis, mencoba mereflesikan realitas sosial dan kemanusiaan pasca September 1965. Mengisahkan romantika dua pemuda yang luput dari pembantaian dan pemenjaraan rezim berkuasa; perjuangan untuk bertahan hidup, mencintai, serta memimpikan masa depan dalam situasi mencengkam, penuh teror dan ketidakpastian.” Ikrar Nusa Bhakti, Profesor Riset LIPI.
SULIT membayangkan seorang komunis tulen—mulai dari kakek, kemudian ayah, ibu, mertua hingga istrinya anggota PKI—dapat lolos dari penangkapan dan pembunuhan massal yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia setelah peristiwa 30 September 1965. Ratusan ribu bahkan ada yang menyebut jutaan anggota PKI, ormas-ormas berafiliasi kepada partai komunis tersebut dan simpatisannya dibunuh. Ratusan ribu yang lainnya memadati penjara-penjara yang tersebar di berbagai daerah, ditangkap, disiksa, diperkosa, dikirim ke kamp konsentrasi dan diabaikan hak-hak azasinya—tanpa proses hukum yang hingga kini menyisakan misteri, kabut zaman. Itulah yang terjadi pada Adi, ayahnya dan mertua laki-lakinya dibunuh, Ibu, istri dan ibu mertuanya ditangkap. Adi terselamatkan karena ketika terjadi penangkapan di rumahnya, ia bersama Syamsul, sahabat nya seorang anak panti yatim piatu yang terbawa-bawa menjadi komunis, sedang berada di pabrik mereka bekerja.
Novel ini mengisahkan perjuangan hidup dua orang bersahabat itu dari kejaran rezim yang memburu mereka selama bertahun-tahun. Perjuangan Adi mencari dan membebaskan istri, ibu dan mertuanya; pengabdian yang mendalam dari seorang anak dan rasa cinta yang membara dari seorang suami.